Pengikut

Chat Me

Indahnya Kebersamaan

Kebersamaan akan lebih bermakna setelah kita merasa kehilangan. Dan kehilangan akan lebih bermakna ketika kita saling merindukan - https://suzawa.blogspot.co.id/.

AesaWord v.01

Merupakan media pembelajaran dalam bentuk games tebak kata untuk memotivasi siswa belajar - https://suzawa.blogspot.co.id.

Kegiatan Outing

Merupakan sarana efektif dalam pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melakukan sesuatu pembelajaran dengan real - https://suzawa.blogspot.co.id.

Kegiatan Perjusa

Berbagai macam keterampilan dan melati kemandirian siswa dalam acara perjusa - https://suzawa.blogspot.co.id.

Kegiatan Manasik

Program kesiswaan yang memberi pengalaman kepada siswa dalam praktek manasik haji - https://suzawa.blogspot.co.id.

Ibnu Hajar Fair

Kegiatan menampilkan karya siswa dalam setahun - https://suzawa.blogspot.co.id.

AesaQuis V.02

Media pengayaan dan pengenalan IT kepada siswa - https://suzawa.blogspot.co.id.

Selasa, 16 Agustus 2022

MANDIRI BERBAGI (4 MACAM POLA ASUH DAN DAMPAKNYA)

 



*4 MACAM POLA ASUH DAN DAMPAKNYA

Setiap orangtua tentu memiliki cara mendidik anak atau parenting style yang berbeda. Menerapkan tipe parenting yang benar akan membawa dampak baik pada anak saat mereka dewasa. 
Sebagai orangtua baru, mungkin Anda masih mencari-cari parenting style yang mana yang paling baik. Ada empat gaya pengasuhan yang banyak diterapkan oleh orangtua. 
Bersumber dari Good Housekeeping, ragam jenis cara mendidik ini pertama kali diperkenalkan oleh Diana Baumrind, seorang psikolog yang melakukan observasi pada anak-anak TK. 
Baumrind menemukan tiga jenis parenting yaitu authoritative, authoritarian, dan permissive. Kemudian, ada tambahan lagi yakni parenting style neglectful. 
Berikut empat macam parenting style yang perlu Anda ketahui beserta dampaknya, dihimpun dari Very Well Family:

1. Authoritarian parenting
Authoritarian parenting atau mengasuh dengan otoriter banyak diterapkan oleh orangtua. Parenting style ini lebih fokus pada istilah "orang tua selalu benar".
Orangtua menganggap anak harus menuruti aturan orang tua tanpa membantah. Tidak jarang orangtua tipe ini tidak mau mendengar pendapat anaknya.
Hukuman biasa diterapkan dalam pola asuh otoriter. Orangtua menganggap membuat anak merasa bersalah lebih efektif dalam mendisiplinkan anak. 
Anak yang tumbuh dengan cara ini berisiko mengalami permasalahan harga diri. Mereka merasa tidak dihargai karena orangtua tidak mau mendengar pendapat mereka. 
Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong. Pada awalnya mungkin anak akan patuh, namun seiring berjalannya waktu, ia akan memberontak.
Hal ini merupakan imbas orangtua yang terlalu keras sehingga anak belajar berbohong agar terhindar dari hukuman. 

2. Authoritative parenting
Pola asuh yang berwibawa atau authoritative parenting fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak. Orangtua tetap memberi aturan sesuai dengan gaya mereka, namun tetap mendengarkan pendapat anak. 
Untuk mendisiplinkan buah hati, orangtua tipe ini lebih menekankan pada kebiasaan baik seperti memberikan hadiah dan pujian. 
Melansir Very Well Family, anak yang tumbuh dengan parenting style ini lebih bertanggungjawab. Mereka juga pandai mengekspresikan pendapat mereka. 
Anak juga lebih bahagia dan sukses jika sudah dewasa. Gaya mendidik ini bisa membangun kebiasaan baik anak seperti memutuskan sesuatu dengan benar. 

3. Permissive parenting
Ada beberapa orangtua yang seakan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka mau. Jenis parenting ini biasa disebut dengan parenting style permissive. 
Orangtua tipe ini menganggap anak akan selalu menjadi anak-anak, atau kita biasa mendengar "namanya juga anak-anak".
Mereka seakan membiarkan anak tanpa memberikan batasan. Jika terjadi hal yang serius, barulah orangtua mengambil tindakan. 
Parenting style ini juga tidak menerapkan disiplin yang ketat. Orangtua berharap mereka bisa dekat dengan anak layaknya teman. 
Tidak jarang orangtua seakan membiarkan anak memilih tanpa memberikan arahan yang baik. Jenis parenting ini memiliki dampak yang tidak baik untuk anak. 
Anak cenderung memiliki nilai akademik yang tidak bagus. Sebab, orangtua tidak menerapkan aturan yang ketat sehingga anak bisa bebas melakukan apapun. 
Karena tidak ada disiplin ketat, anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas. Orangtua menjadi kesulitan mengatur konsumsi makanan seperti junk food pada anak. 

4. Neglectful parenting
Parenting style yang terakhir adalah neglectful parenting atau gaya pengasuhan yang acuh tak acuh. 
Orangtua tipe ini tidak mau tahu dengan urusan anak-anaknya. Tidak jarang mereka tidak mengetahui perkembangan dan masalah yang dihadapi buah hati. 
Anak dengan orang tua tipe ini sering tidak mendapatkan perhatian dan arahan dari orangtua. 
Dampak dari tipe parenting ini bisa membuat buah hati tidak bahagia. Mereka juga mengalami kendala dalam akademik dan memiliki masalah perilaku.

(sumber: https://amp.kontan.co.id/news/ada-4-macam-jenis-parenting-beserta-dampaknya-anda-termasuk-yang-mana-1) 

Minggu, 14 Agustus 2022

KEGIATAN POSITIF (GOTONG ROYONG)

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Bagaimana kabarnya teman teman hari ini? semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah. 

hari ini, rabu 17 Agustus 2022 teman teman berkegiatan positif di rumah dengan tema "gotong royong" untuk lebih jelasnya, simak video berikut ini ya...


untuk video kegiatan ananda, tolong dikirimkan ke grup kelas ya ummahat sholihah.

syukron, baarokallahu fiikum

جزاكم الله خيرا 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته