Kebersamaan akan lebih bermakna setelah kita merasa kehilangan. Dan kehilangan akan lebih bermakna ketika kita saling merindukan - https://suzawa.blogspot.co.id/.
semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah.
Hari ini kegiatan positifnya yaitu tema "Kebersihan Lingkungan".
Apa saja yang bisa dibersihkan? Teman teman boleh membersihkan mainan di rumah, sepeda, menyapu rumah atau pun halaman rumah dan kegiatan bersih-bersih lainnya yang bisa dilakukan di rumah.
Setiap orangtua tentu memiliki cara mendidik anak atau parenting style yang berbeda. Menerapkan tipe parenting yang benar akan membawa dampak baik pada anak saat mereka dewasa.
Sebagai orangtua baru, mungkin Anda masih mencari-cari parenting style yang mana yang paling baik. Ada empat gaya pengasuhan yang banyak diterapkan oleh orangtua.
Bersumber dari Good Housekeeping, ragam jenis cara mendidik ini pertama kali diperkenalkan oleh Diana Baumrind, seorang psikolog yang melakukan observasi pada anak-anak TK.
Baumrind menemukan tiga jenis parenting yaitu authoritative, authoritarian, dan permissive. Kemudian, ada tambahan lagi yakni parenting style neglectful.
Berikut empat macam parenting style yang perlu Anda ketahui beserta dampaknya, dihimpun dari Very Well Family:
1. Authoritarian parenting
Authoritarian parenting atau mengasuh dengan otoriter banyak diterapkan oleh orangtua. Parenting style ini lebih fokus pada istilah "orang tua selalu benar".
Orangtua menganggap anak harus menuruti aturan orang tua tanpa membantah. Tidak jarang orangtua tipe ini tidak mau mendengar pendapat anaknya.
Hukuman biasa diterapkan dalam pola asuh otoriter. Orangtua menganggap membuat anak merasa bersalah lebih efektif dalam mendisiplinkan anak.
Anak yang tumbuh dengan cara ini berisiko mengalami permasalahan harga diri. Mereka merasa tidak dihargai karena orangtua tidak mau mendengar pendapat mereka.
Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong. Pada awalnya mungkin anak akan patuh, namun seiring berjalannya waktu, ia akan memberontak.
Hal ini merupakan imbas orangtua yang terlalu keras sehingga anak belajar berbohong agar terhindar dari hukuman.
2. Authoritative parenting
Pola asuh yang berwibawa atau authoritative parenting fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak. Orangtua tetap memberi aturan sesuai dengan gaya mereka, namun tetap mendengarkan pendapat anak.
Untuk mendisiplinkan buah hati, orangtua tipe ini lebih menekankan pada kebiasaan baik seperti memberikan hadiah dan pujian.
Melansir Very Well Family, anak yang tumbuh dengan parenting style ini lebih bertanggungjawab. Mereka juga pandai mengekspresikan pendapat mereka.
Anak juga lebih bahagia dan sukses jika sudah dewasa. Gaya mendidik ini bisa membangun kebiasaan baik anak seperti memutuskan sesuatu dengan benar.
3. Permissive parenting
Ada beberapa orangtua yang seakan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka mau. Jenis parenting ini biasa disebut dengan parenting style permissive.
Orangtua tipe ini menganggap anak akan selalu menjadi anak-anak, atau kita biasa mendengar "namanya juga anak-anak".
Mereka seakan membiarkan anak tanpa memberikan batasan. Jika terjadi hal yang serius, barulah orangtua mengambil tindakan.
Parenting style ini juga tidak menerapkan disiplin yang ketat. Orangtua berharap mereka bisa dekat dengan anak layaknya teman.
Tidak jarang orangtua seakan membiarkan anak memilih tanpa memberikan arahan yang baik. Jenis parenting ini memiliki dampak yang tidak baik untuk anak.
Anak cenderung memiliki nilai akademik yang tidak bagus. Sebab, orangtua tidak menerapkan aturan yang ketat sehingga anak bisa bebas melakukan apapun.
Karena tidak ada disiplin ketat, anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas. Orangtua menjadi kesulitan mengatur konsumsi makanan seperti junk food pada anak.
4. Neglectful parenting
Parenting style yang terakhir adalah neglectful parenting atau gaya pengasuhan yang acuh tak acuh.
Orangtua tipe ini tidak mau tahu dengan urusan anak-anaknya. Tidak jarang mereka tidak mengetahui perkembangan dan masalah yang dihadapi buah hati.
Anak dengan orang tua tipe ini sering tidak mendapatkan perhatian dan arahan dari orangtua.
Dampak dari tipe parenting ini bisa membuat buah hati tidak bahagia. Mereka juga mengalami kendala dalam akademik dan memiliki masalah perilaku.
Bagaimana kabarnya teman teman hari ini? semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah.
hari ini, rabu 17 Agustus 2022 teman teman berkegiatan positif di rumah dengan tema "gotong royong" untuk lebih jelasnya, simak video berikut ini ya...
untuk video kegiatan ananda, tolong dikirimkan ke grup kelas ya ummahat sholihah.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….
Macam-Macam Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Nabi Hud ‘alaihis salam tinggal di negeri Yaman, di sebuah tempat yang bernama Al Ahqaaf (bukit-bukit berpasir) di sana tinggal kaum ‘Ad pertama yang nasab mereka sampai kepada Nabi Nuh. Mereka tinggal di rumah-rumah yang memiliki tiang-tiang yang besar sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“(Yaitu) penduduk Iram (ibu kota tempat tinggal kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi–Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,” (QS. Al Fajr: 7-8)
Kaum Ad hidup di daerah Ahqaf yang berlokasi di antara Yaman dan Oman. Kaum Ad dianugerahi Allah kehidupan yang makmur, tanah yang subur beserta kemampuan bertani yang baik, kepandaian membuat bangunan-bangunan megah, serta kehidupan yang serba enak.
Mereka meninggalkan Allah dan menyembah berhala-berhala.
Kehidupan yang jauh dari rahmat Allah membuat kaum Ad jauh pula dari perilaku mulia.
Mereka yang merasa terhormat menindas rakyat jelata dan yang merasa kuat menyakiti orang-orang lemah.
Kepada kaum itulah Allah mengutus Nabi Hud untuk berdakwah. Nabi Hud dikenal sebagai seorang laki-laki yang berakhlak mulia, sabar, bijaksana dan berlapang dada. Begitu menerima wahyu kerasulan, Nabi Hud menyeru kaumnya.
“Wahai kaumku, mengapa kalian menyembah berhala itu? Patung-patung itu kalian pahat sendiri, kalian ukir sendiri, lalu kalian sembah-sembah. ketahuilah, patung-patung itu benda mati yang tidak dapat berbuat apaapa pada kalian. Tidak juga ia bisa mengabulkan doa serta mengampuni dosa-dosa kalian.” Seru Nabi Nuh as kepada Kaum Ad
Bukannya menurut, kaum Nabi Hud malah membantah dengan pongahnya.
“Hai, Hud Siapalah dirimu hingga berani-beraninya menghina sesembahan kami? Apakah kau hendak mengingkari warisan leluhur kita dengan agama barumu itu? Sekali-kali kami tidak akan mau melakukannya.”
“Sembahlah Allah yang sudah melimpahkan begitu banyak rezeki kepada kita. Hanya dia yang patut kita sembah dan tidak ada sekutu baginya.” Kata Nabi Hud Lagi.
“Ah, kau hanya orang bodoh yang mengigau, wahai Hud kau manusia biasa seperti kami, kau juga makan dan minum seperti kami. Apa hakmu meminta kami meninggalkan Tuhan-tuhan kami.” bantah kaum Ad yang kufur.
“Aku adalah rasul yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kalian. Dia akan menambahkan rezeki dan mengampuni dosa-dosa kalian jika kalian bertaubat dan kembali padanya. Sebaliknya, Allah akan menimpakan azab yang pedih kepada siapa saja yang ingkar kepada-Nya.” jelas Nabi Hud.
Kaum kufur terus saja membantah. Sekian lama berdakwah, hanya sedikit saja dari mereka yang mau beriman.
“Datangkanlah azab jika ucapanmu memang benar.” tantang kaum kufur.
Akhirnya Allah menurunkan azabnya. Allah memerintahkan Nabi Hud as dan pengikutnya untuk keluar dari Ad. Setelah itu, daerah itu dilanda kekeringan yang dahsyat.
Hujan tidak juga turun sehingga mereka kehabisan air. Sungai-sungai mengering, binatang ternak mati kehausan dan tumbuh-tumbuhan pun mati kekeringan.
Kaum kufur ketakutan. Mereka mendatangi Nabi Hud as dan bertanya apa yang terjadi dengan daerah mereka.
“Itulah azab dari Allah. Segeralah kalian bertaubat dan menyembah kepada-Nya.” Nabi Hud memperingatkan kaumnya. Bukannya menurut, kaum kufur tetap saja menyembah berhala. Peringatan Nabi Hud tidak membuat mereka takut sama sekali.
Allah lalu menurunkan azab yang kedua. Langit yang terik tiba-tiba berubah mendung. Awan hitam berarak-arak hingga bumi menjadi gelap. Kaum Ad berseru senang.
“Inilah hujan yang kita harapkan. Hujan akan segera turun.” teriak mereka kegirangan.
Hingga akhirnya Allah Ta’ala sebagai sang Kuasa benar-benar menjatuhkan azab kepada kaum ‘Ad dengan datangnya angin topan secara dahsyat. Angin topan tersebut langsung merobohkan dan menyapu apa saja yang ada seperti rumah, bangunan, berhala, ladang, hewan ternak, dan berbagai harta benda lainnya milik kaum ‘Ad.
Angin topan kencang tersebut akhirnya mampu membinasakan kaum ‘Ad beserta berhala-berhala yang mereka sembah. Saking dahsyatnya, diriwayatkan bahwa angin yang berlangsung selama delapan hari tujuh malam tersebut telah menghancurkan segalanya seperti serbuk. Kisah tentang angin topan yang menimpa kaum ‘Ad diceritakan dalam surat Al-Haqqah ayat 6-8.
“Sedangkan Kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus menerus; maka kamu melihat Kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan, seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?” (Q.S. Al-Haqqah ayat 6-8).
Demikian teman-teman kisah nabi Hud dan Kaum 'Ad semoga kita bisa mengambil hikmahnya
Teman-teman materi hari adalah doa ketika diberi hidangan :
اللهم اطعم من اطعمنى واسق من سقانى
"Ya Allah berikanlah makanan kepada orang yang telah Memberikan makanan kepadaku Dan berikanlah minuman kepada orang yang telah Memberi minuman kepadaku" (HR. Muslim)
Sebelum menyimak materi berikut, jangan lupa baca doa sebelum berkegiatan ya anak sholih sholihah :